Saatnya nanti


bagi lo-lo yang jomblo baca dan simaklah cerita berikut ini
*                      *                      *

Maura bete seharian. Karena ia baru dapat kabar, vita anak IPA II barusan jadian. Denga ini dia resmi jadi cewek jomblo terlama. Ia jadi kesal. Lebih tepatnya ia iri pada vita.
“Ra, sory yah. Gue mau makan bareng Tirta, jadi gue gak bisa pulang sama lo, lo gakpapa kan pulang sendiri? Maaf yaa” Tania, teman pulang sekolahnya menatap Maura dengan wajah memohon. Maura hanya tersenyum manis. Tania menyambut senyum Maura dengan pelukan ringan.
“makasiiih temanku! Kamu memang baik“ ujarnya. Maura tersenyum simpul. Tara lantas berlari meninggalkan kelas. Meninggalkan Maura sendirian.
Sekali lagi Maura harus menghela napas panjang. Dadanya sesak, ada segumpal kata-kata yang ingin ia ucap. Tapi tertahan, karna tidak ada gunanya. Maura mengemasi buku-buku pelajaran yang masih berantakan. Kelasnya sudah kosong tak berpenghuni. Tapi disekitar sekolah masih rame. Maura beranjak dari duduknya, lalu melangkah gontai keluar kelas.
Sayup-sayup Maura mendengar beberapa anak tertawa riang. Sesekali ia melempar pandangannya. Dan sering kali ia melihat beberapa pasangan terlihat asyik di sepanjang koridor kelas. Maura ingat, ini adalah hari sabtu, dan ia sebal mengingat itu. Hari sabtu hari yang riang, setidaknya semua orang yang punya pacar bahagia akan malam minggu. Tapi bagi Maura hari sabtu adalah hari yang paling ngeBETEin.
Maura terlihat murung. Pengen rasanya punya pacar, seumur hidup Maura gak pernah pacaran. Selama 16 tahun gak pernah ngerayakan malam minggu. Ah, Maura sedih mengingatnya, mendadak langkahnya berhenti. Ia memutuskan untuk tidak segera pulang. Pasti kak Maudy lagi pacaran dirumah, pikirnya. Sebel aja, disaat ia meratapi nasib, malah harus melihat orang pacaran. Maura memutuskan duduk sendirian ditaman belakang sekolah.
Maura berpikir, selama ini tidak ada cowok yg menyatakan cinta padanya. Boro-boro cinta, bahkan mengaku suka pun tidak. Sedih rasanya. Padahal ia tidak begitu jelek, meskipun gak cantik banget, tapi ya lumayanlah. Senang pasti rasanya punya pacar. Dan pasti hari-hari akan begitu sangat menyenangkan dan lebih berwarna.
Pasti Linda bahagia bersama Tio yang jadi ketua osis. Dela yang mesra sama kak Alvin. Jeni yang lengket sama Dafa. Tiara yang playgirl. Lita yang selalu kompak kompak dengan Bias. Tania sahabatnya yang setia pada Tirta, dan masih banyak lagi.
Jika ada peri dari dunia dongeng yang akan mengabulkan permintaannya, Maura aka berteriak…
AKU INGIN PUNYA PACAR……!!!
Tes… Maura menangis. Cepat-cepat ia menghapus air matanya dengan telapak tangan. Malu kalo sampe dilihat orang, dan lebih malu lagi kalo orang tau ia menangis karena ingin punya pacar.
“ca, lo tau gak? Tadi pagi vita jadian sama sandi!” sebuah suara mengagetkan Maura. Suara itu berasal dari balik taman. Maura mengintip dari balik semak-semak. Terlihat ada lima orang kakak kelasnya sedang duduk.
“Gue udah tau kaleee…!” kali Ini yang memakai pita rambut berbicara.
Maura gak kenal dengan lima orang kakak kelasnya itu, tapi ia sering melihat mereka sliweran di sekolah. kembali ia menguping, meski ia tau itu tidak baik. Abis, gosipnya sepertinya seru!
“yang kali ini lo pasti gak pada tau! Kemaren gue ke mal. Terus gue liat Tio jalan sama cewek lain!” sang ketua gosip menyerangi.
“wuww!!” yang lain kaget seolah mereka melihat tanda-tanda kiamat. Maura juga kaget. Ternyata prince-nya Linda…
“terus, lo tau gak anak IPS, Bias mahardika? Gue tadi baru dapet kabar dia nembak si Lita Cuma buat mainan!” cewek berswiter pink buka mulut.
“hah? Jahat banget tuh Bias!”
“eh, tadi pagi tuhan kasih liat gue satu hal yang bikin kalian takjub!” cewek berponi dengan heboh beraksi.
“apaaannn???”
“Dafa pacarnya si Jeni ciuman sama Tiara di kamar ganti cewek . terus bu siska lewat dan mereka digiring ke kantor! Jeni nangis histeris, terus dia pulang deh”
Yang lain tercengang, termasuk Maura.
“terus gue juga punya kabar gak kalah heboh!!! Lo tau Alvin anak IPA, foto ciuman dia sama pacarnya kesebar  di dunia maya, kalo gak salah nama pacarnya itu dera atau dela gitu”
“wow gilaa mereka!!”
Maura tercengang. Ia sadar akan satu hal. Bahwa punya pacar tidak akan menjamin dia bahagia setiap hari. Punya pacar bisa juga menjadi bebean. Maura beranjak dari duduknya. Ia tidak lagi menghiraukan kakak kelasnya yang sedang bergosip ria. Tapi ia sangat berterimakasih pada mereka yang telah membuatnya sadar akan satu hal penting. Maura sadar, bahagia bukan Cuma berasal dari pacar, masih ada orang tuanya, kak Maudy yang sayang padanya dan teman-teman yang menyenangkan. Ia mengerti mengapa tuhan belum mengirimkan seseorang pacar padanya. Karena, Maura belum mengerti akan bahaya jika lepas control. Puny apacar bukan berarti dia akan tetap rengking di sekolah, atau bukan berarti uang sakunya akan bertambah. Tiba-tiba ia tertawa geli mengingat tadi ia menangis karena ingin punya pacar. Konyol sekaliii.
Hidupnya masih panjang dan ia pun punya segepok cita-cita. Maura tersenyum kembali. Ia yakin tuhan akan berikan pujaan hatinya. Bila saatnya nantiii…

Komentar

  1. mantap kisahnya,,,,,

    Thank you Syarifah,,,,,

    Blh tau FB mu,,,,?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer